Sebatas Hari Kemarin, Hari ini dan esok?
Kita pernah berkata: “Apa pun yang terjadi akan ku ingat kisah ini sampai tua atau sampai Sang Pencipta memanggilku pulang”. Pada saat kau berucap kalimat itu, kau memiliki keyakinan bahwa kisah itu akan abadi dalam benakmu, aku sendiri tidak yakin apakah kau sadar atau tidak bahwa banyak kisah yang akan terjadi hari ini dan esok yang mungkin bahkan pasti menggeser apa yang kau yakini abadi dalam benakmu. Lantas,,, salahkah kau berucap kalimat itu? Apalagi ketika kau berucap kepada seseorang? Bukankah ucapan itu berarti kau sedang berjanji?........
Kau tak pernah salah berucap demikian. Hari di mana kau mengucapkan itu, kau sungguh berniat untuk mengingatnya menjadi kisah yang abadi. Suasana bahagia hari itulah yang membuatmu berucap dan seakan penuh harap bahwa kelak suasana bahagia itu akan selalu menjadi milikmu… Janjimu akan abadi bagi mereka yang mengingatnya tapi menjadi usang bagi mereka yang enggan mengingatnya.
Sungguhkah kita hanya sebatas hari
kemarin?
Sebenarnya aku tak pernah berharap bahwa perjalanan yang kita lalui hanya
akan menjadi kisah kemarin yang nantinya akan usang dimakan waktu. Tapi aku tak
bisa menghentikan waktu. Waktu akan terus berjalan, orang-orang datang lalu
pergi, begitupun kau akan pergi dan juga aku. Kita memang tak berniat untuk
melupakan “rasa” itu. Hanya keadaan membuat kita lupa. Dan itulah perjalanan
didunia ini. Mungkin bagi sebagian orang, mereka tetap bersama berbagi kisah
hingga mereka tua bahkan sampai salah satu dari mereka menyaksikan yang lainnya
dipanggil pulang, tapi aku tidak yakin dengan kita.
Hidup penuh dengan misteri, mungkin kita adalah kisah dihari kemarin,
tidak untuk hari ini tapi mungkin untuk hari esok.. Perjalanan panjang ada didepan
kita. Selamat berjuang untuk kalian yang telah berbagi kisah empat tahun
terakhir ini. Tuhan beserta kita
Komentar
Posting Komentar