Kitab Ayub
Percakapan
|
Elifas
|
Bildad
|
Zofar
|
I
Jawaban
Ayub
|
Ayub
menderita karena telah melakukan kesalahan (4 : 17) ( 5 : 7)Elifas menyuruh
Ayub agar berpaling kepada Allah ( 5 : 8) dan menerima teguran Allah serta
didikan yang Mahakuasa ( 5 :17)
|
Ayub telah berbuat
dosa dihadapan Allah ( 8 : 3). Bildad Menyuruh Ayub mencari Allah dan memohon
belas KasihanNya( 8 : 5-6)
|
Allah telah benar
dalam menghukum Ayub olehnya itu Ayub harus menjauhkan kejahatan dari dalam
tangannya ( 11 : 13 -14)
|
Ayub
mengatakan bahwa ia tidak bersalah karena ia tidak pernah menyangkal firman
yang Mahakudus ( 6 : 10 )
|
Ayub tetap
mengatakan bahwa ia tidak berdosa dan terus bertanya kepada Allah apa maksud
Allah mendatangkan malapetaka besa kepadaNya ( 10 : 2). Ayub mengatakan bahwa
walaupun dia benar dia tidak dapat membantah Allah ( 9 : 5) karena Allah
adalah adil yang keadilannya tidak dapat digugat ( 9 :19)
|
Ayub mengakui
hikmat dan kekuatan Allah ( 12 :13) Namun dia tetap berkeyakinan tidak
melakukan kesalahan dan hendak berbicara kepada Allah membela perkaranya .
Dan kepada Allah Ayub berbicara agar Allah memberitahukan pelanggaran dan
dosa apa yang telah diperbuatnya ( 13 : 23 )
|
|
II
Jawaban
Ayub
|
Apa yang terjadi kepada
Ayub adalah karena kesalahan yang dilakukan Ayub sendiri ( 15 : 5 – 6 )
|
Memberi gambaran
tentang orang fasik yang binasa karena pertimbangannya sendiri ( 18 : 7)
Dengan maksud memojokkan Ayub. Ayub dianggap tetap bersalah ( 18 : 4 )
|
Zofar juga memberikan
gambaran tentang orang fasik yang mendapatkan ganjaran dari Allah ( 20 :29 )
dan mengabaikan seruan Ayub
|
Ayub tetap percaya bahwa dia mempunyai
seorang saksi / pengantara disorga dan tetap percaya kepada Tuhan ( 16 : 19
-20 )
|
Ayub mengatakan bahwa
sahabat-sahabatnya telah menyiksanya dengan perkataan dan penyiksaan ( 19 :
1- 3 ) dan tetap menyatakan kepercayaannya bahwa pada akhirnya Allah akan
memihaknya ( 19 : 23)
|
Ayub mengatakan
bahwa ia tidak seperti orang fasik ( 21 : 16 ) dan apa yang dikatakan
sahabat-sahabatnya adalah salah ( 21 : 34 )
|
|
III
Jawaban
Ayub
|
Ayub melakukan
kesalahan yang besar terhadap Allah (
22 : 5 ). Elifas menganjurkan Agar Ayub bertobat ( 22 : 23 – 27 )
|
Tidak seorang pun
benar dihadapan Allah sehingga Ayub juga tidak benar dihadapan Allah ( 25 : 4
)
|
|
Ayub semakin
percaya kepada Allah ( 23 : 10 )
|
Ayub tetap
mengatakan bahwa ia tidak melakukan kesalahan dan walaupun dia ditimbang
diatas neraca yang teliti Allah akan mengetahui bahwa ia tidak bersalah ( 31
: 6 )
|
||
Jawaban
Elihu
|
Elihu setuju bahwa
Ayub tanpa salah mengenai perbuatan-perbuatannya yang lampau tetapi dia
menyatakan bahwa dalam hikmat Allah penderitaan belum tentu mempunyai tujuan
menghukum, tetapi juga mempunyai tujuan mendidik ( 33 : 19 ). Elihu berpendapat
bahwa dosa Ayub terdapat dalam reaksinya terhadap Allah yaitu meragukan
keadilan/ kebenaran Allah, mengatakan bahwa tidak ada manfaatnya hidup secara
benar dan menampakkan sikap kesal dan memberontak terhadap Allah ( 34 : 36 –
37 )
|
||
Jawaban Tuhan
|
Manusia tidak layak
untuk berdiri dihadapan Allah apalagi menanyakan rencana-rencanaNya apa lagi
hendak berbantah dengan Allah (39 : 35 ).Ayub tidak dapat
menuntut Allah untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan Allah
apalagi meragukan keadilanNya.
|
Melalui
kisah Ayub kita belajar bahwa bukan hanya ketika kita hidup dalam kekayaan dan
kesenangan lalu kita menyembah Allah. Tetapi kita harus belajar menerima segala
sesuatu yang terjadi didalam kehidupan kita.
Tuhan memakai penderitaan dengan maksud agar manusia sadar akan dosanya
dan bertobat. Tuhan mengijinkan anak-anakNya menderita guna menguatkan iman dan
mengajar mereka untuk lebih bersandar kepada Tuhan.
Komentar
Posting Komentar